Setting IP address di Debian 10 Buster
IP address adalah sebaris angka yang dimiliki setiap komputer, ponsel, atau gawai “pintar” lainnya yang terhubung melalui internet. Angka-angka ini berbeda di setiap perangkat dan digunakan untuk menghubungi satu sama lain.
ada dua cara setting pada IP address yaitu obtain automatically dan manual configuration, untuk setting melalui otomatis komputer akan mendapatkan IP address dari DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) server, sedangkan Manualnya configuration kita harus setting manual disesuaikan dengan konfigurasi network setempat.
disini kita akan melakukan konfigurasi manual atau static pada debian 10. jadi untuk perintah ifconfig pada debian 7, 8, dan sebelumnya sudah tidak dapat digunakan di debian 10 ini, maka menggunakan perintah "ip address" atau "ip addr" bisa juga menggunakan "ip a". apabila mau menggunakan ifconfig harus instal net-tools terlebih dahulu :
#apt-get install net-toolskarena disini saya menggunakan debian 10, maka langsung saja ketikkan
#ip auntuk mengecek interface terlebih dahulu :
ens32 adalah interface yang akan di konfigurasi pada file /etc/network/interfaces
#pico /etc/network/interfaces
edit konfigurasi diatas seperti dibawah ini :
jika sudah selesai konfigurasi silahkan restart untuk daemon networkingnya dengan perintah :
#/etc/init.d/networking restart
apabila tidak ada masalah maka tampilannya "OK" tidak ada failed/error bearti konfigurasi sudah benar. cek hasilnya konfigurasi ip address dengan perintah yang sebelumnya.
Konfigurasi Repository pada DEBIAN 10 Buster
repository adalah merupakan sekumpulan paket-paket software alias program untuk suatu sistem operasi (red : Linux) yang dipakai untuk menunjang kinerja dari suatu Software, program, dan sebagainya yang di dapatkan dari situs paket-paket tersebut. Bisa dibilang repository ini merupakan paket-paket khusus untuk suatu sistem operasi yang kemudian paket-paket tersebut di instal untuk mendapat kinerja lebih baik dari suatu sistem operasi.
untuk konfigurasi repository pada debian 10 silahkan kunjungi halaman ini :
disini saya akan menggunakan repository data utama surabaya, silahkan masukkan alamatnya di :
#pico /etc/apt/sources.list
edit file di atas dengan mengcopy repository data utama surabaya dan copy lalu gantikan di file seperti di bawah ini
setelah itu, lakukan update dan pastikan tidak ada error pada saat updatenya
apabila tidak ada error bearti repository sudah dapat di gunakan dan server sudah bisa instal paket langsung secara online.
Konfigurasi DNS server dengan DEBIAN 10 Buster
DNS (Domain Name System) server adalah server yang dapat melayani permintaan dari client untuk mengetahui alamat yang di gunakan oleh sebuah domain. jadi, misalnya anda ingin mengakses twitter.com, maka server DNS akan mencari alamat dari twitter agar komputer dapat terhubung dengan twitter.
Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) adalah suatu aplikasi linux yang populer sebagai DNS server. Hampir semua distro linux menggunakannya. Selain itu juga, dalam konfigurasinya pun cukup mudah dimengerti dibandingkan dengan yang lainnya.
Gambar 1. Cara kerja dari DNS Server |
cara kerja Domain name system sangat sederhana tetapi kita harus tau cara kerjanya suatu system / protocol.
- tahap pertama si laptop akan mengakses domain howtostuffworks.com dengan dns yang dia pakai
- tahap kedua adalah DNS server akan mencari pada list domain yang terdapat pada databasenya untuk mencocokan dengan permintaan klien
- tahap tiga, jika DNS utama tidak menenui domain yang diminta, maka dns server tersebut akan mencari dns server yang lain untuk mencari domain yang dicari
- tahap empat, jika domain yang dicari sudah di temui maka, dns server akan memberikan respon ke klien dengan format informasinya domain => ip-address (www.howstuffworks.com => 70.42.251.42), jadi sebenarnya yang dibutuhkan client adalah translate dari domain ke ip. setelah itu client akan meminta ke alamat yang dituju dengan ip tersebut
- tahap lima, setelah client meminta ke domain tujuan, maka nantinya server tersebut akan memberikan respon tergantung permintaanya.
Instalasi DNS SERVER
pastikan terlebih dahulu server sudah terkoneksi ke internet atau ke jaringan local repository, karena paket aplikasi BIND diambil dari repository baik repository yang ada di internet maupun repository local di kampus. Jangan lupa juga untuk masuk ke root user atau ke user administrator
untuk membuat DNS server, lakukan instalasi BIND9 terlebih dahulu pada server dengan perintah :
#apt-get install bind9
selanjutnya tekan saja Y untuk konfirmasi lalu tekan enter
Tunggu sampai prosesnya selesai tanpa ada keterangan error :
sebelum konfigurasi, pastikan dulu ip address di konfirgurasi secara static dan sudah sesuai dengan jaringan local. masukkan perintah :
#cd /etc/bind
setelah itu buatlah file untuk tempat konfigurasi DNS anda di db.domain (file forward) dan db.ip (file reverse) dengan perintah :
#cp db.local db.domain
#cp db.127 db.ip
lokasi file /etc/bind/named.conf di gunakan untuk membuat zona domain. untuk konfigurasi zona domain, ketikkan perintah :
#pico named.conf
Tambahkan skrip seperti di bawah ini :
lalu simpan dengan Ctrl+x => ketikkan "y" => enter
untuk konfigurasi file forward, maka ketikkan perintah :
#pico db.domain
Edit seperti pada konfigurasi di bawah ini sesuaikan nama domain dengan domain yang kalian buat, juga sesuaikan ip address dengan ip address server
Keterangan :
ftp di sini adalah subdomain dari ramadhanur.net maka akan terbentuk domain ftp.ramadhanur.net
reverse untuk konversi ip address ke DNS dengan ketikkan perintah berikut :
#pico db.ip
edit file db.ip sesuaikan domain dan ip server kalian
selanjutnya simpan dengan Ctrl+x => ketik "y" = > enter
untuk dapat diakses melalui komputer localhost, ketikkan perintah :
#pico /etc/resolv.conf
gantilah skrip dan sesuaikan dengan ip server DNS kalian
lalu simpan dengan Ctrl+x => ketik "y" = > enter
terakhir restart daemon dari bind9 dengan perintah
# /etc/init.d/bind9 restart
pastikan tidak ada error pada saat restart daemon
lakukan pengujiannya dengan mengetik perintah :
#nslookup ramadhanur.net
#nslookup 10.10.2.172
bisa juga melalui perintah :
#dig ramadhanur.net
#dig 10.10.2.172
apabila ingin mengetahui kesalahan pada konfigurasi DNS server bisa menggunakan perintah :
#named -g -p 53
Tutorial konfigurasi WEB server apache di Debian 10
Server atau Web server adalah sebuah software yang memberikan layanan berbasis data dan berfungsi menerima permintaan dari HTTP atau HTTPS pada klien yang dikenal dan biasanya kita kenal dengan nama web browser (Mozilla Firefox, Google Chrome) dan untuk mengirimkan kembali yang hasilnya dalam bentuk beberapa halaman web dan pada umumnya akan berbentuk dokumen HTML.
Fungsi Server atau Web Server
Fungsi utama Server atau Web server adalah untuk melakukan atau akan mentransfer berkas permintaan pengguna melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan sedemikian rupa. halaman web yang diminta terdiri dari berkas teks, video, gambar, file dan banyak lagi.
Fungsi utama Server atau Web server adalah untuk melakukan atau akan mentransfer berkas permintaan pengguna melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan sedemikian rupa. halaman web yang diminta terdiri dari berkas teks, video, gambar, file dan banyak lagi.
untuk membuat web server paket yang di gunakan apache2 lakukan instalasi apache2 pada server dengan mengetikkan perintah :
#apt-get install apache2setelah itu, tekan Y untuk konfirmasi kemudian enter
tunggu sampai semua proses selesai tanpa ada error, setelah itu semua file konfigurasi apache berada pada direktori
ls /etc/apache2/
silahkan masukkan printah di bawah ini untuk membuka file dengan menggunakan text editor pico :
#pico /etc/apache2/sites-available/000-default.conf
kemudian akan diarahkan ke halaman file di bawah ini :
setelah itu edit baris konfigurasi "<VirtualHost *:80>" menandakan bahwa web server berjalan pada port 80. Sedangkan “ServerName http://www.example.com” merupakan alamat domain dari website utama pada web server tersebut, “ServerAdmin webmaster@localhost” adalah alamat kontak administrator web server, dan “DocumentRoot /var/www/html” merupakah path atau lokasi file-file halaman web yang akan di tampilkan. seperti contoh di bawah ini :
kemudian konfigurasikan file index.html dengan menggunakan perintah :
#pico /var/www/html/index.html
akan tampil tampilan seperti berikut :
karena di sini saya ingin menampilkan <html>selamat datang di halaman web RAMADHANUR.NET</html> maka nantinya apabila di run pada browser melalui ip address kita maka akan tampil seperti di bawah ini :
dan di bawah ini apabila di run melalui ramadhanur.net akan tampil juga :
jangan lupa untuk melakukan restart dengan perintah :
# /etc/init.d/apache2 restartsetiap kali selesai melakukan edit pada teks editornya.
Komentar
Posting Komentar